Pengertian Sifat Wajib Allah, Macam, dan Contohnya

Diposting pada

Sifat Wajib Allah Adalah

Sifat Allah bisa diperinci ke dalam tiga sifat. Ketiganya adalah sifat wajib Allah, sifat muhal Allah yang menjadi lawan dari sifat wajib, juga sifat jaiz. Pada artikel ini, sifat wajib Allah lah yang akan dibahas, detail yang dibahas adalah pengertian sifat wajib Allah, macam, dan contohnya.

Sifat Wajib Allah

Allah adalah tuhan yang memiliki sifat kesempurnaan. Dalil-dalilnya pun jelas disebutkan di dalam al Quran. Hanya saja, tidak semua orang bisa memahami dan meyakini dalil-dalil tersebut dengan mudah. Ini karena, tidak semua orang bisa dengan mudah meyakini sifat kesempurnaan Allah, padahal dalil-dalil tentang sifat kesempuranaan Allah ada di dalam al Quran.

Dari sinilah, masalah menjadi berputar-putar dan tidak putus. Satu-satunya cara adalah mengambil saripati al Quran dan menjadikannya kajian sifat kesempurnaan Allah. Maka muncul lah kajian tentang akidah yang menelurkan materi tentang sifat wajib, muhal, dan jaiz Allah.

Lalu bagaimana maksud dan pengertian sifat wajib Allah? Mudahnya, sifat wajib Allah adalah sifat-sifat kesempurnaan yang pasti dimiliki Allah. Dan sebagai penguat dari sifat wajib, maka ada sifat yang menjadi lawan dari sifat wajib. Sifat itu adalah sifat mustahil yang harus diyakini tidak dimiliki oleh Allah.

Macam Sifat Wajib Allah

Secara jumlah, sifat wajib Allah ada 20. Dari dua puluh tersebut, sifat wajib terkelompokkan menjadi empat macam sifat. Empat macam sifat itu adalah Sifat Nafsiyyah, Sifat Salbiyyah, Sifat Ma’ani, dan Sifat Ma’nawiyyah. Lalu bagaimana penjelasan masing-masing sifat tersebut?

  1. Sifat Nafsiyyah. Pengertian Sifat Nafsiyyah adalah sifat yang kembali pada dzat Allah.
  2. Sifat Salbiyyah. Sifat Salbiyyah merupakan sifat yang menafikan sifat yang tidak sepatutnya disematkan pada Allah. Ini tidak lain karena Allah maha sempurna dan dipenuhi dengan sifat-sifat kesempurnaan. Sehingga, dengan Sifat Salbiyyah ini, sifat-sifat lawan dari Sifat Salbiyyah menjadi ternafikan.
  3. Sifat Ma’ani maksudnya adalah sifat penggambaran yang umumnya juga dimiliki oleh makhluk secara lahiriyah.
  4. Sifat Ma’nawiyyah merupakan sifat yang memiliki ketergantungan dengan Sifat Ma’ani. Mudahnya, jika Sifat Ma’ani adalah sebab, maka Sifat Ma’nawiyyah adalah akibatnya. Atau bisa dibilang, Sifat Ma’nawiyah adalah hukum yang terjadi karena ada Sifat Ma’ani.

Lalu pertanyaannya begini. Apa saja sifat-sifat yang tergolong dalam Sifat Nafsiyyah, Sifat Salbiyyah, Sifat Ma’ani, serta Sifat Ma’nawiyyah tersebut? Jawabannya akan dibahas pada bagian-bagian selanjutnya.

Contoh Sifat Wajib Allah yang Tergolong dalam Sifat Nafsiyyah

Sudah dijelaskan di atas, bahwa Sifat Nafsiyyah adalah sifat yang kembali pada dzatnya Allah. Dua puluh sifat wajib Allah yang masuk ke dalam Sifat Nafsiyyah hanya ada satu, yaitu sifat wujud (وجود). Wujud sendiri berarti ada. Kebalikannya adalah Sifat ‘Adam yang masuk ke dalam barisan Sifat Mustahil Allah. Arti sifat ‘Adam adalah ‘tidak ada’.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْس وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

 سورة الأعراف اية 54

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa Allah lah tuhan yang menciptakan langit serta bumi selama enam hari, kemudian bersemayam di ‘arsy (bagian bersemayam di ‘arsy ini memiliki tafsir yang amat panjang agar tidak disalahartikan). Allah menutupkan malam pada siang yang amat cepat mengikuti. Allah juga menciptakan matahari, bulan, serta bintang yang tunduk atas perintah Allah.

Contoh Sifat Wajib Allah yang Tergolong dalam Sifat Salbiyyah

Terdapat 5 sifat wajib Allah yang tergolong ke dalam Sifat Salbiyyah. Perincian dan penjelasan kelimanya ditulis satu persatu sebagai berikut:

  1. Sifat Qidam (قدام). Arti dari sifat qidam adalah dahulu tanpa ada permulaan. Sudah sepantasnya Allah punya sifat ini. Sebab, jika Allah tidak memiliki sifat qidam, artinya ada yang lebih awal lagi dari Allah. Maka secara akal, apakah mungkin tuhan yang menciptakan hal-hal lain selainnya ada setelah apa yang diciptakannya. Karena itulah, Allah mustahil tidak punya sifat qidam. Lawan dari sifat qidam sendiri adalah sifat huduts yang berarti baru.
  2. Sifat Baqo’ (بقاء). Arti dari Sifat Baqo’ adalah kekal. Sifat ini tentu saja dimiliki oleh Allah. Sebab sangat mustahil Allah yang menciptakan makhluk, yang mematikan, dan menghancurkannya pada hari akhir, malah tidak kekal. Lawan dari Sifat Baqo’ adalah sifat fana yang berarti rusak.
  3. Sifat Mukhalafatu Lilhawaditsi (مخالفة للحواديث). Sifat wajib yang satu ini memiliki arti ‘berbeda dengan sesuatu yang baru’. Sebab Allah tidak bisa disama-samakan dengan apapun. Bahkan meskipun Allah punya Sifat Ma’ani, Sifat Ma’ani yang Allah miliki tidak sama seperti bagaimana makhluk memilikinya. Lawan dari sifat Mukhalafatu Lilhawaditsi apa? Adalah sifat Mumatsalah Lilhawaditsi. Artinya, sama dengan yang baru.
  4. Sifat Qiyamuhu Binafsihi (قيامه بنفسه), yang berarti Allah berdiri sendiri. maksudnya, tidak ada yang membantu Allah untuk melakukan semua pekerjaan Allah. Mulai menciptakan makhluk, merawat, hingga mengatur segala yang ada. Bukan hanya tidak ada yang membantu, tetapi Allah memang tidak membutuhkan siapa dan apapun untuk membantunya. Lawan dari sifat ini adalah Sifat Ihtiyaj, artinya butuh atau membutuhkan sesuatu selainnya.
  5. Sifat Wahdaniyyah (وحدنية). Sifat Wahdaniyyah berarti satu atau esa. Allah hanya satu, tidak dua atau seterusnya. Secara akal tentu sangat mustahil ada lebih dari satu tuhan. Sebab tentu akan terjadi perdebatan dan pertengkaran jika keduanya memiliki kehendak berbeda. Lawan dari Sifat Wahdaniyyah adalah sifat ta’addud, artinya berbilang.

Contoh Sifat Wajib Allah yang Tergolong dalam Sifat Ma’ani

Sifat Salbiyyah sudah selesai dibahas. Selanjutnya, akan dibahas Sifat Ma’ni. Keseluruhan Sifat Ma’ani ada 7 sifat. Rincian dan penjelasannya bisa dibaca seperti yang ada di bawah ini:

  1. Sifat Qudrah (قدرة). Apa artinya? Arti sifat Qudrah adalah kuasa. Sebab Allah yang mengatur. Segala selainnya adalah tunduk pada kuasanya. Lawan sifat ini adalah sifat ‘ajzun yang artinya lemah.
  2. Sifat Iradah (ارادة). Arti sifat iradah adalah berkehendak. Dengan kehendaknya Allah lantas menjadikan dan menentukan setiap hal yang diciptakannya. Lawan dari sifat ini adalah karahah yang artinya terpaksa.
  3. Sifat ‘Ilmu (علم). Artinya mengetahui segala hal baik yang tertutup atau bahkan yang tampak jelas. Lawan dari sifat ini adalah sifat jahl atau bodoh.
  4. Sifat Hayah (حياة). Arti dari sifat hayah adalah hidup. Lah, jika tuhan mati, lantas bagaimana dengan makhluknya, kan? Lawan dari sifat hayah adalah sifat mautun atau mati.
  5. Sifat Sama’ (سمع). Artinya mendengar. Ini jelas, sebab bagaimana tuhan bisa mendengar doa hambanya jika tidak bisa mendengar. Lawan dari sifat sama’ adalah sifat shomamun atau bisu.
  6. Sifat Bashar (بصر). Artinya adalah melihat. Lawannya adalah sifat ‘ama atau buta.
  7. Sifat Kalam (كلام). Allah berbicara. Lawan dari sifat ini adalah sifat bakamun atau bisu.

Contoh Sifat Wajib Allah yang Tergolong dalam Sifat Ma’nawiyyah

Sama dengan Sifat Ma’ani, Sifat Ma’nawiyyah berjumlah 7 sifat.

  1. Sifat Kaunuhu Qodiran (كونه قادرا) yang artinya Allah merupakan dzat dengan sifat maha kuasa. Lawannya adalah sifat Kaunuhu ‘ajizun atau lemah.
  2. Sifat Kaunuhu Muridan (كونه مريد) yang artinya Allah merupakan dzat yang berkehendak. Lawannya adalah sifat Kaunuhu karihan yang artinya terpaksa.
  3. Sifat Kaunuhu ‘Aliman (كونه عالما) yang artinya Allah maha mengetahui. Lawannya adalah sifat Kaunuhu jahilan atau bodoh.
  4. Sifat Kaunuhu Hayyan (كونه حيا). Artinya, Allah maha hidup. Lawannya adalah sifat Kaunuhu mayyitan yang artinya mati.
  5. Sifat Kaunuhu Sami’an (كونه سميعا). Artinya, Allah maha mendengar. Lawannya adalah sifat Kaunuhu ashomma atau tuli.
  6. Sifat Kaunuhu Bashiran (كونه بصيرا). Artinya, Allah merupakan dzat yang memiliki sifat maha melihat. Lawannya adalah sifat Kaunuhu a’ma atau buta.
  7. Sifat Kaunuhu Mutakalliman (كونه متكلما). Artinya, Allah merupakan dzat yang memiliki sifat maha berbicara. Lawannya adalah sifat Kaunuhu abkama atau bisu.

Mengerti dan memahami sifat-sifat wajib Allah adalah bagian dari cara menumbuhkan ketauhidan di dalam diri setiap muslim. Ketauhidan dalam diri seorang muslim adalah saripati. Sebab, yang menjadi bagian dan takaran adalah saripati yang lantas disebut dengan iman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *