Anda tentu sudah mafhum tentang 13 istri Nabi Muhammad. Namun apakah Anda juga mafhum setiap istri Nabi memiliki sifat-sifat yang patut untuk ditauladani? Semoga ulasan tentang istri Nabi berikut bisa menjadi inspirasi kebaikan dalam kehidupan kita. Selamat membaca.
Istri Nabi Muhammad
Jumlah keseluruhan istri Nabi Muhammad adalah 13. Akan tetapi yang penting diketahui bahwa tidak semuanya merupakan perempuan Arab, tetapi ada juga istri Nabi yang berasal dari Mesir.
Nama Istri Nabi Muhammad
Keseluruhan nama-nama istri Nabi Muhammad adalah:
- Khadijah bintu Khuwailid
- Saudah bintu Zam’ah bin Qois
- A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq
- Hafshah bintu Umar bin Khatab
- Zainab bintu Khuzaimah
- Ummu Salamah bintu Abi Umayyah
- Zainab bintu Jahsy bin Rabab
- Juwairiyah bintu Harits
- Ummu Habibah bintu Abi Sufyan
- Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab
- Maimunah bintu Al-Harits
- Mariyah Al-Qibtiyah
- Raihanah binti Zaid Al-Quradziyah
Nama dan Sifat Istri Nabi Muhammad S.A.W
Sebagai penjelasan yang lebih lengkap dalam uraian terkait dengan nama-nama Istri Nabi Muhammad diatas, berikut penjelasan dan sifat-sifatnya. Antara lain;
Khadijah bintu Khuwailid
Khadijah merupakan istri pertama Nabi. Sosoknya adalah perempuan yang setia. Beliau lah yang menemani Nabi sejak sebelum Nabi menjadi Rasul, hingga menerima banyak cobaan karena menyebarkan ajaran Islam. Tidak hanya waktu dan tenaga yang dicurahkan Khadijah untuk Nabi, bahkan seluruh hartanya diberikan untuk mendukung dakwah Nabi.
Khadijah juga merupakan perempuan yang memberikan keturunan kepada Nabi. Atas itu semua, Nabi amat mencintai Khadijah. Aisyah bahkan amat cemburu ketika Nabi menceritakan Khadijah kepadanya.
Saudah bintu Zam’ah bin Qois
Saudah lebih dikenal dengan perempuan yang pandai bercanda. Bukan pandai, tetapi memang senang bercanda. Tidak jarang Saudah membuat Nabi tertawa senang. Satu ketika, Saudah pernah memegang hidungnya. Gara-garanya, hidung Saudah menyentuh punggung Nabi cukup keras ketika rukuk. Saudah mengatakan, dia takut hidungnya berdarah.
Selain itu, Saudah juga dikenal sebagai perempuan yang taat pada Nabi, termasuk untuk urusan hijab. Perannya terhadap hadits juga besar. Ada banyak hadits shohih yang diriwayatkan oleh Saudah yang ditulis oleh Imam Bukhari dan imam-imam ahli hadits yang lain.
A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq
Aisyah merupakan istri Nabi yang berani membuat Nabi sakit hati. Bahkan Aisyah tidak mempan dengan teguran. Aisyah juga pernah mengolok-olok istri Nabi yang lain gara-gara sifat cemburu yang berlebihan. Namun begitu, Aisyah lah istri yang banyak meriwayatkan hadits. Hal ini tidak terlepas dari kecerdasan dan ketegasan yang dimiliki oleh Aisyah.
Hafshah bintu Umar bin Khatab
Hafshah adalah sosok perempuan yang berani dan tegas, mirip dengan sifat ayahnya, Umar bin Khattab. Ucapannya bahkan kadang menyakiti Nabi. Hafshah termasuk istri Nabi yang dicerai, tetapi rujuk atas anjuran Malaikat Jibril. Namun begitu, Hafshah pandai tulis menulis. Beliau lah yang menyimpan al Quran dan membantu pembukuannya.
Zainab bintu Khuzaimah
Zainab bintu Khuzaimah adalah perempuan yang suka bersedekah. Karena itu, beliau mendapat sebutan Ummul Masakin.
Bahkan, ketika masa jahiliyyah masih berlangsung, Zainab bintu Khuzaimah juga sudah mendapat julukan tersebut. Lain itu, tidak banyak yang ditulis ahli sejarah tentang Zainab bintu Khuzaiman. Namun begitu, sudah barang tentu perempuan yang menjadi istri Nabi adalah perempuan istimewa, termasuk Zainab bintu Khuzaimah.
Ummu Salamah bintu Abi Umayyah
Istri Nabi yang juga dikenal dengan nama Hindun ini adalah sosok perempuan yang pencemburu namun cerdas. Saat perjanjian Hudaibiyah selesai ditulis, Ummu Salamah pernah mengusulkan agar Nabi menyembelih dan memintanya bercukur.
Sudah tiga kali Nabi meminta kaum muslimin melakukannya, namun tidak ditanggapi. Atas gagasan itulah, akhirnya kaum muslimin melakukan apa yang sudah dilakukan Nabi.
Zainab bintu Jahsy bin Rabab
Zainab binti Jahsy adalah sosok perempuan dermawan. Itu sebabnya, tidak banyak harta yang ditinggalkan setelah beliau meninggal.
Zaenab bintu Jahsy juga merupakan sosok perempuan yang gemar membantu dan rendah hati. Padahal, dalam sejarah disebutkan, Zaenab adalah istri Nabi yang sering menjadi olok-olokkan dan dicemburui istri Nabi yang lain. Pasalnya, Zaenab adalah janda dari anak angkat Nabi sendiri.
Juwairiyah bintu Harits
Ada satu sosok perempuan yang bernama Juwairiyah. Beliau merupakan salah satu tokoh terkemuka dari Bani Musthaliq. Sosoknya adalah perempuan yang memiliki pengetahuan luas, cantik, serta baik. Atas keislamannya, kaum Bani Musthaliq menjadi tidak lagi memusuhi Islam, bahkan sebaliknya ikut berjuang menyebarkan agama Islam.
Juwairiyah juga merupakan sosok yang pemberani. Ketika dia berperang melawan Nabi dan mendapat kekalahan, perempuan itu datang sendiri kepada Nabi.
Dia mengadukan suaminya yang terbunuh, kaumnya yang menjadi tawanan kaum muslimin, juga ayahnya yang melarikan diri. Kedatangan Juwairiyah sendiri untuk meminta kebebasan kepada Nabi. Nabi membebaskannya, lalu menikahinya.
Ummu Habibah bintu Abi Sufyan
Ummu Habibah adalah perempuan yang memiliki keteguhan. Putri Abu Sufyan ini mendapat banyak cobaan atas keyakinannya terhadap Islam. Pertama, perempuan yang juga dikenal dengan Ramlah ini harus menghadapi kekejian ayah dan kaumnya sendiri atas pilihan keyakinannya.
Kedua, ketika Ummu Habibah dan suaminya telah lolos dari kekejian ayah dan kaumnya, justru suaminya kembali lagi pada ajaran nenek moyang.
Saat itulah, Ummu Habibah merasa goncang antara mempertahankan keimanan atau kembali pada ayahnya dan kembali menanggalkan keimanan. Pilihan sulit diambil oleh Ummu Habibah. Dia tinggal di Habsyah hingga satu ketika Nabi melamar dan menikahinya dengan mahar 400 dinar.
Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab
Shafiyah adalah istri Nabi yang sering diejek sebagai keturunan yahudi. Memang benar, sebab Shafiyah pernah menjadi janda dari dua orang yahudi. Shafiyah adalah perempuan yang memiliki kecantikan luar dan dalam. Kulitnya sangat putih, pandai pula.
Istri Nabi yang berasal dari Bani Nadhir ini amat tekun mempelajari Kitab Taurat. Tidak heran, jika Shafiyah sangat paham dengan berita kenabian dan penutup para Nabi. Kejernihan pikiran Shafiyah bahkan membuatnya terang melihat hal buruk yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.
Tentang ejekan, Shofiyah pernah diejek oleh Hafshah. Hafshah mengatakan Shofiyah adalah keturunan yahudi. Lalu Nabi mengegur Hafshah dan mengatakan pada Shofiyah bahwa Shofiyah adalah keturunan Nabi Harun.
Maimunah bintu Al-Harits
Maimunah dikenal sebagai istri Nabi yang paling hormat dan menjaga silaturrohmi dengan baik. Istri yang diberi mahar 500 dirham saat dinikahi Nabi ini bersikap ramah dengan istri-istri Nabi yang lain. Bahkan karena itu, Aisyah mengatakan, Maimunah adalah istri Nabi yang paling ramah.
Tidak hanya itu, Maimunah dikenal zuhud serta berpengetahuan luas. Memang, dilihat dari latar belakangnya, Maimunah adalah perempuan dari keluarga terpandang dan merupakan tokoh Islam. Tidak heran jika banyak hadits yang diriwayatkan oleh Maimunah.
Mariyah Al-Qibtiyah bintu Syama’un
Tidak banyak yang membahas tentang sifat Mariyah. Namun, yang tergambar jelas dari beliau adalah ketabahannya. Mariyah adalah seorang budak Mesir yang dihadiahkan Moqouqis kepada Nabi. Muqouqis menolak masuk Islam dan memberi hadiah, termasuk Mariyah.
Mariyah tentu sedih bukan hanya karena dijadikan hadiah, tetapi juga karena harus meninggalkan Mesir. Mariyah lantas masuk Islam dan diambil istri oleh Nabi. Tentu saja, istri-istri Nabi yang lain amat cemburu pada Mariyah. Apalagi, dari rahim Mariyah Nabi mendapat putra yang diberi nama Ibrahim.
Pernah satu ketika Nabi mengharamkan Mariyah baginya atas suatu hal. Itu sebabnya, Allah menegur Nabi dalam surat Attahrim tentang sikap Nabi tersebut. Dari riwayat itu saja, sudah jelas seperti apa ketabahan Mariyah. Belum lagi ketika putra Nabi yang lahir dari rahim Mariyah meninggal pada usia 2 tahun. Terang sudah bagaimana sifat ummul mukminin tersebut.
Raihanah binti Zaid Al-Quradziyah
Tentang apakah Raihanah adalah salah satu dari istri Nabi atau budak Nabi, masih menjadi perdebatan. Satu pendapat mengatakan, Raihanah adalah seorang budak tawanan yang masuk Islam dan dinikahi oleh Nabi. Namun ada juga yang berpendapat, Raihanah memilih tidak dinikahi Nabi dan menjadi budak Nabi selamanya.
Raihanah merupakan perempuan yang teguh sekaligus pencemburu. Dalam satu riwayat, Raihanah pernah mengatakan, tidak ada seorang pun yang pernah melihat wajahnya kecuali Nabi.
Riwayat yang mengatakan Raihanah adalah perempuan pencemburu adalah riwayat yang menceritakan saat Nabi menjatuhkan talak kepada Raihanah atas sikapnya tersebut. Raihanah lantas menangis berhari-hari dan Nabi rujuk dengannya hingga Raihanah wafat.
Cukup menarik bukan, membahas nama serta sifat 13 istri Nabi Muhammad? Semoga pembahasan ini benar-benar bisa membawa inspirasi. Salam.