Pengertian Sholat Tasbih, Hukum, Tata Cara, dan Manfaatnya

Diposting pada

Sholat Tasbih Adalah

Sudah tahu tentang Sholat Tasbih? Jika belum, atau mungkin Anda ingin tahu lebih jauh tentang Sholat Tasbih, cocok sekali jika Anda meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel ini. Di dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap terkait Sholat Tasbih dalam Agama Islam.

Sholat Tasbih

Tidak banyak kitab yang membahas tentang Sholat Tasbih. Biasanya, Sholat Tasbih dibahas sekadar saja, tanpa memberinya satu bab khusus. Itu sebabnya, referensi Sholat Tasbih akan sedikit sekali ditemukan.

Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana Sholat Tasbih, tentu penting mengetahui pengertian Sholat Tasbih. Meskipun di dalam banyak kitab tidak ada definisi khusus terkait Sholat Tasbih, namun Sholat Tasbih tetap bisa didefinisikan meski dengan ala kadar.

Pengertian Sholat Tasbih

Sholat Tasbih adalah salah satu sholat sunnah mutlak 4 rokaat yang menambahkan bacaan tasbih di dalamnya, tanpa waktu khusus untuk melakukannya. Ini tentu berbeda dengan sholat Dhuha, misalnya, yang harus dilakukan pada waktu dhuha. Atau sholat tahajjud yang harus dilakukan pada waktu malam.

Dengan begitu, Anda bisa mengambil waktu kapan saja, sesempat Anda untuk melaksanakan Sholat Tasbih. Melakukan Sholat Tasbih juga tidak dibatasi hari. Maksudnya, melakukan Sholat Tasbih hari apapun, tidak akan ada masalah apa-apa.

Mau dilakukan setiap hari, setiap minggu, atau satu tahun sekali juga tidak masalah. Namun yang benar-benar menjadi masalah adalah, jika Anda sama sekali tidak pernah melakukan Sholat Tasbih sepanjang hidup Anda.

Alasannya, Anda tidak akan tercatat sebagai ahli Sholat Tasbih jika tidak pernah melakukannya barang sekali seumur hidup. Karenanya, pastikan Anda pernah melakukannya. Lebih bagus jika menjadi rutinitas tahunan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian.

Hukum Sholat Tasbih

Seperti yang sudah disebut di atas, Sholat Tasbih adalah salah satu sholat sunnah mutlak. Tentu saja, hukum melakukan ini adalah sunnah bagi setiap orang, bukan wajib. Anda boleh meninggalkan dan tidak melakukannya. Anda boleh melakukannya dan itu malah akan lebih bagus.

Mengapa? Sebab pengertian sunnah adalah perkara yang dibalas pahala jika dilakukan, dan boleh ditinggalkan tanpa mendapat dosa.

Meskipun Sholat Tasbih adalah sholat yang dihukumi sunnah saja, tentu bukan artinya Anda bisa menyepelekan sholat sunnah ini. Sebaliknya, jadikan sholat sunnah ini sebagai tambahan pahala untuk mendapat ridho allah ta’ala.

Lain dari hukum asli Sholat Tasbih, Sholat Tasbih memiliki cara terbaik untuk melakukannya. Banyak rokaat Sholat Tasbih adalah 4. Bisa dilakukan sekali salam seperti melakukan sholat isya’, atau dua salaman. Jika Anda melakukan Sholat Tasbih pada malam hari, paling baik lakukan dengan dua kali salam.

Tetapi yang perlu diingat, jika pembaca akan melakukannya pada siang hari, lakukan dengan melaksanakan satu salam .

Tata Cara Sholat Tasbih

Melakukan Sholat Tasbih tidak ubahnya melakukan sholat pada umumnya. Perbedaannya ada pada niat, juga tambahan bacaan yang dibaca setiap kali melaksanakan rukun sholat. Itu saja. Secara urut, caranya adalah:

  • Niat sholat. Niat Sholat Tasbih adalah

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

    jika dilakukan dengan dua kali salam. Sedang jika dilakukan dengan satu kali salam, maka niatnya adalah

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

  • Takbirotul ihram yang berbarengan dengan niat sholat di dalam hati.
  • Membaca Fatihah seperti biasa.
  • Membaca surat sebagai salah satu sunnah yang dilakukan di dalam sholat.
  • Mengucap tasbih 15 kali. Bacaan tasbih yang dibaca adalah:

 سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

  • Rukuk dan mengucap tasbih yang sama dengan sebelumnya sebanyak 10 hitungan.
  • I’tidal, lalu mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Sujud, lalu mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Duduk di antara dua sujud, lalu mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Sujud lagi, lalu mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Bangun dan duduk sebentar seraya mengucap tasbih 10 hitungan. Satu rokaat selesai.
  • Berdiri dan membaca Fatihah, lalu surah dalam al Quran, dilanjutkan mengucap tasbih 15 kali.
  • Rukuk, lalu mengucap tasbih lagi sebanyak 10 hitungan.
  • I’tidal dan mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Sujud dan mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Duduk di antara dua sujud dan mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Sujud dan mengucap tasbih 10 hitungan.
  • Bangun, duduk, membaca tahiyyat, membaca sholawat, lalu mengucap tasbih sebanyak 10 hitungan.
  • Salam, jika Sholat Tasbih dilakukan dengan dua kali salam. Jika tidak, maka ulangi lagi hingga jumlah rakaatnya menjadi empat.

Tata cara yang dituliskan tersebut lumrah dilakukan. Hampir tidak ada perbedaan antara keterangan kitab satu dan kitab lain yang menjelaskan tentang Sholat Tasbih. Dan seperti ini juga penjelasan tata cara Sholat Tasbih seperti yang ada di dalam Kitab Qulyubi.

وَصَلَاةُ التَّسْبِيحِ أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ إمَّا بِتَسْلِيمَةٍ وَاحِدَةٍ وَهِيَ نَهَارًا أَفْضَلُ ، أَوْ بِتَسْلِيمَتَيْنِ وَهُوَ أَفْضَلُ بِلَيْلٍ ، يَقُولُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ وَالسُّورَةِ ، وَقَبْلَ الرُّكُوعِ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً : سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ ، زَادَ فِي الْإِحْيَاءِ : وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ ، وَفِي كُلٍّ مِنْ الرُّكُوعِ وَالِاعْتِدَالِ ، وَالسُّجُودَيْنِ وَالْجُلُوسِ بَيْنَهُمَا وَبَعْدَهُمَا عَشْرًا ، فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ مَرَّةً فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ، وَثَلَاثمِائَةٍ فِي الرَّكَعَاتِ الْأَرْبَعِ . وَفِي الْحَدِيثِ : أَنَّهُ يُطْلَبُ فِعْلُهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ أَوْ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ ، أَوْ فِي كُلِّ شَهْرٍ أَوْ فِي كُلِّ سَنَةٍ ، أَوْ فِي الْعُمُرِ مَرَّةً ،

Maksudnya, Sholat Tasbih dikerjakan sebanyak empat rokaat. Bisa dengan satu kali salam yang lebih baik dikerjakan pada siang hari, atau dua kali salam yang lebih afdhol dikerjakan malam hari. Setiap rokaat membaca

 سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ  أَكْبَرُ

Sebanyak 15 kali setelah Fatihah, sebelum rukuk. Di dalam Ihyak bahkan bacaan tasbih tersebut masih ditambah dengan

 وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Lalu, setiap kali rukuk dan I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan setelah sujud, tasbih tersebut dibaca kembali masing-masing sebanyak 10 rokaat. Dengan demikian, akan terkumpul bacaan tasbih sebanyak 75 kali dalam setiap rokaat.

Dalam 4 rokaat, maka bacaan tasbih akan terbaca sebanyak 300 kali. Dalam keterangan sebuah hadits, disarankan Sholat Tasbih dilakukan setiap hari, setiap jumat, setiap bulan, setiap tahun, atau satu kali seumur hidup.

Manfaat Sholat Tasbih

Cukup banyak manfaat yang bisa didapatkan dari Sholat Tasbih. Dan di antara sekian manfaat itu adalah, Sholat Tasbih menjadikan orang yang melakukannya terampuni seluruh dosanya. Hal itu berdasar hadits yang dicantumkan di dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin.

فقد روى عكرمة عن ابن عباس رضي الله عنهما ” أنه صلى الله عليه وسلم قال للعباس بن عبد المطلب: ألا أعطيك ألا أمنحك ألا أحبوك بشيء إذا أنت فعلته غفر الله لك ذنبك أوله وآخره قديمه وحديثه خطأه وعمده سره وعلانيته تصلي أربع ركعات تقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة، فإذا فرغت من القراءة في أول ركعة وأنت قائم تقول: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر. خمس عشرة مرة ثم تركع فتقولها وأنت راكع عشر مرات، ثم ترفع من الركوع فتقولها وأنت ساجد عشراً، ثم ترفع من السجود فتقولها عشراً، فذلك خمس وسبعون في كل ركعة تفعل ذلك في أربع ركعات إن استطعت أن تصليها في كل يوم مرة فافعل فإن لم تفعل ففي كل جمعة مرة فإن لم تفعل ففي كل شهر مرة فإن لم تفعل ففي السنة مرة

Hadits-hadits lain mungkin masih ada yang menjelaskan tentang keutamaan Sholat Tasbih, namun kebanyakan bukan ke arah Sholat Tasbih. Hadits-hadits yang banyak ditemukan justru menjelaskan tentang keutamaan tasbih sendiri, bacaan yang menjadi inti dari Sholat Tasbih.

Keutamaan tersebut di antaranya adalah tasbih menjadi bagian doa ketika Rasulullah menghadapi persoalan. Manfaat lain, tasbih akan membuat keimanan seseorang semaki kuat.

Demikian pembahasan tentang pengertian Sholat Tasbih, hukum, tata cara, dan manfaatnya. Semoga artikel ini tidak hanya bisa menambah wawasan dan pengetahuan, tetapi juga menambah semangat beribadah. Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *