Di dalam ajaran Islam, tidak hanya satu hal yang harus dipercayai, melainkan ada 6 hal. Masing-masing disebut dengan rukun iman. Keenamnya adalah pondasi keimanan yang akan mengokohkan keyakinan seorang muslim. Lalu, apa dan bagaimana 6 rukun iman dan penjelasannya? Silakan baca ulasan detailnya dalam artikel ini.
Rukun Iman
Iman secara pengertian adalah membenarkan adanya Allah. Membenarkan di sini bukan artinya mengucapkan atau melakukan tindakan tertentu. Iman adalah hal yang menempat di dalam hati, bukan tindakan. Siapapun tidak akan bisa berbohong atas apa yang diimaninya. Sebab, yang tahu bagaimana isi hati adalah si orang itu sendiri, bukan orang lain.
Ini tentu berbeda dengan Islam. Islam atau menjadi muslim adalah bagian dari hal yang terkait dengan ucapan dan tindakan, bisa juga hal yang terkait dengan hati. Cukup dengan mengucapkan kalimat syahadat, seseorang sudah menjadi muslim. Untuk menyempurnakan keislaman, cukup lakukan apa yang menjadi rukun Islam.
Iman tidak demikian. Iman khusus berada di dalam hati. Sehingga bisa dikatakan, iman adalah saripati dari keislaman seseorang. Dalam ungkapan lain, seorang yang beriman pasti Islam, namun seorang yang mengaku Islam belum tentu beriman. Inilah yang perlu sangat untuk dipahami.
Dalam hal ini, Allah menyinggung juga perbedaan iman dan Islam di dalam al-Quran:
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آَمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيم.
سورة الحجرات اية 14
Ayat tersebut menceritakan orang Badui yang mengatakan ‘saya sudah beriman’. Kemudian orang Badui tersebut disangkal. Mereka belum beriman, tetapi mereka sudah masuk Islam sebab keimanan belum masuk ke dalam hati orang-orang Badui tersebut.
Ayat tersebut sekaligus mempertegas bahwa iman adalah benar-benar urusan hati dan menempat di sana. Berbeda dengan Islam yang merupakan pekerjaan lisan dan seluruh anggota badan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dan dicantumkan di dalam Kitab Ihyak Ulumiddin terdapat pula penjelasan tentang iman. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
وفي حديث جبرائيل عليه السلام لما سأله عن الإيمان فقال ” أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وبالبعث بعد الموت وبالحساب وبالقدر خيره وشره، فقال: فما الإسلام؟ فأجاب بذكر الخصال الخمس ” فعبر بالإسلام عن تسليم الظاهر بالقول والعمل.
Bagaimana maksud hadits tersebut? Malaikat Jibril mendefinisikan iman dengan ‘beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, hari dibangkitkan setelah mati, hari perhitungan, serta baik-buruknya qodar. Lalu bagaimana dengan Islam? Islam didefinisikan dengan menyebut 5 rukun Islam. Artinya, Islam merupakan bagian yang bisa dilihat cukup dari ucapan dan perbuatan.
Macam-Macam Rukun Iman
Adapun untuk macam-macam rukun Iman dan penjelasannya, adalah sebagai berikut;
Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah meyakini keberadaan Allah. Bukan hanya dari wujud atau dzat-Nya, tetapi juga meyakini sifat-sifat wajib Allah, asma-asma Allah, juga percaya pada apa yang dilakukan oleh Allah.
Pertanyaannya, bagaimana cara meyakini wujud Allah, jika Dzat Allah tidak bisa dilihat oleh mata? Meyakini dzat Allah adalah dengan mengangan-angan serta memikirkan segala hal yang sudah diciptakan oleh Allah. Dalam al Quran, Allah banyak memberikan gambaran agar manusia memikirkan apa-apa yang dapat dilihatnya.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ.
سورة البقرة اية 164.
Pada penciptaan langit serta bumi, pada perbedaan malam serta siang, pada perahu yang berlayar di lautan, ada tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal. Pun pada air yang diturunkan Allah dari langit, yang lantas dengannya Allah menghidupkan bumi yang mengering, dan menjadikan berbagai macam binatang hidup di atas bumi.
Pada laju angin dan awan yang bergerak terkendali di antara langit dan bumi, itu juga adalah tanda bahwa Allah maha ada. Semua itu sudah cukup menjadi bukti bahwa Dzat Allah itu ada dengan segala kuasanya.
Lain itu, untuk mengimani Allah, setiap orang Islam juga harus mengetahui sifat Allah. Baik itu sifat wajibnya yang ada 20, atau sifat muhal yang menjadi lawannya. Dan tambahan, wajib pula mengetahui sifat jaiz Allah yang ada hanya satu, yaitu ‘melakukan sesuatu atau meninggalkannya’.
Iman kepada Malaikat
Salah satu bagian dari rukun iman adalah membahas iman kepada malaikat. Iman kepada malaikat sama hal dengan meyakini keberadaan malaikat. Bagaimana mengimani malaikat? Mengimani malaikat adalah dengan meyakini wujudnya.
Mengimani malaikat juga dengan mengetahui nama-nama malaikat, sifat-sifatnya, serta apa pekerjaan yang diperintahkan Allah kepada malaikat tersebut.
Dari wujud malaikat, hal yang harus diketahui adalah, bahwa malaikat tercipta dari cahaya. Ini seperti yang disebutkan Allah di dalam Surat Fatir: خلقت الملائكة من نور. Artinya, Allah menciptakan malaikat dari cahaya.
Allah memberi sayap pada setiap malaikat. Di dalam satu keterangan yang Allah berikan di dalam Al Quran, terdapat malaikat yang memiliki dua sayap, tiga, atau bahkan empat sayap. Malaikat tersebut hanya memiliki sifat taat kepada Allah tanpa membangkang dan berbuat maksiat.
Selain itu, malaikat juga bisa berubah wujud seperti laki-laki. Hal ini seperti ketika Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad, atau ketika Malaikat Jibril menemui Maryam dan menyampaikan kabar bahwa Maryam mengandung.
Tambahan, setiap malaikat memiliki tugas sendiri-sendiri. Apa saja tugasnya? Seperti ini rinciannya:
- Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu.
- Malaikat Mikail bertugas membagi hujan dan rizki.
- Malaikat Isrofil, dengan tugas yang dibebankan berupa meniup terompet ketika hari kiamat tiba
- Malaikat Izroil, bertugas mencabut nyawa makhluk Allah
- Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir bertugas menanyai seorang yang meninggal dan sudah dikuburkan
- Malaikat Roqib dan Malaikat ‘Atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk
- Malaikat Malik, bertugas menjaga pintu neraka
- Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga
Iman kepada Kitab Allah
Beriman dan membenarkan adanya Kitab Allah mencakup tiga hal penting:
- Percaya dan yakin bahwa kitab tersebut benar-benar berasal dari Allah.
- Beriman dengan mengetahui nama kitab yang diturunkan Allah. Al Quran, misalnya, diturunkan kepada Nabi Muhammad. Injil misalnya, diturunkan kepada nabi isa. Zabur misalnya, diturunkan kepada nabi Daud dan terakhir kitab yang turun kepada nabi musa bernama Taurat.
- Iman kepada kitab juga harus disertai dengan keyakinan bahwa apa yang ada di dalam kitab-kitab tersebut adalah benar.
Iman kepada Rasul
Iman kepada Rasul adalah percaya bahwa Allah mengutus seorang utusan untuk mengajak taat kepada Allah. Setiap umat diberi seorang rasul oleh Allah. Rasul-rasul tersebut sama sekali tidak menyembunyikan apa yang harus mereka sampaikan kepada umatnya. Dan bagi umat, wajib untuk membenarkan apa yang telah disampaikan oleh seorang rasul.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
سورة النحل اية 36
Dan sesungguhnya kami Allah, telah mengutus seorang rasul pada setiap umat agar menyeru dan mengajak menyembah kepada Allah serta menjauhi thaghut.
Bagian dari iman kepada Rasul adalah membenarkan dan mengikuti ajaran yang dibawanya. Membenarkan itu bisa dengan mengetahui seluruh nama-nama rasul. Atau bisa juga dengan tahu bahwa Allah mengutus rasul meskipun tidak mengetahui nama satu persatu rasul tersebut.
Iman kepada Hari Kiamat
Beriman kepada Hari Kiamat adalah meyakini bahwa hari itu akan datang. Itu artinya, dengan beriman kepada Hari Kiamat, seseorang juga harus yakin dengan kehidupan setelah seseorang meninggal dunia. Terdapat Alam Barzakh atau alam kubur yang harus dilewati. Lalu, akan ditiup sangkakala yang akan membangkitkan manusia dari kubur, kemudian seluruh makhluk digiring ke padang mahsyar untuk diadili.
Iman kepada Qodlo dan Qodar
Iman kepada qodlo dan qodar merupakan iman bahwa setiap yang baik dan buruk adalah bagian dari kepastian yang diberikan Allah kepada makhluk. Allah berkehendak dan tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa kehendak Allah.
Bentuk fisik makhluk, rizki, ajal, ucapan, serta amal perbuatan adalah sesuatu yang sudah ditata sedemikian rupa oleh Allah. Bahkan jika manusia masuk ke dalam surga atau neraka, itu adalah karena Allah berkehendak atas itu.
Cukup terang bukan, ulasan tentang 6 rukun iman dan penjelasannya, semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan bagi segenap Umat muslim yang ada di Indonesia khususnya, dan mumumnya yang ada di seluruh Dunia. Trimakasih,