Di antara banyak sholat sunnah, Sholat Syuruq adalah sholat yang tidak begitu dikenal oleh banyak orang. Kitab klasik pesantren pun tidak banyak yang membahas tentang sholat sunnah tersebut. Jika Anda pun demikian, mungkin ada baiknya Anda membaca ulasan tentang pengertian Sholat Syuruq kali ini.
Sholat Syuruq
Sebenarnya banyak yang menyebut Sholat Syuruq adalah Sholat Dhuha ayang dikerjakan di awal waktu dhuha. Tetapi, beberapa ulama tidak menyamakannya. Permasalahannya, sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikaitkan dengan waktu dhuha, sedang Sholat Syuruq yang dikaitkan dengan waktu terbit. Waktu dhuha dan waktu terbit jelas dua waktu yang berbeda.
Kata syuruq dalam bahasa Arab bisa dimaknai dengan timur atau terbit. Dari kata ini saja, tentu sudah mulai ada gambaran tentang pengertian dari Sholat Syuruq. Sholat Syuruq secara pengertian adalah sholat yang dilaksanakan pada waktu terbit fajar. Tetapi, bukan persis pada waktu terbit, tetapi selepas waktu yang dimakruhkan untuk sholat.
Waktu yang dimakruhkan untuk sholat salah satunya adalah saat terbitnya matahari hingga terbit dengan sempurna. Dan, waktu mulai matahari terbit dengan sempurna, hingga naik lebih tinggi atau juga sering disebut dengan naik satu tombak. Karena itulah, Sholat Syuruq bukan sholat yang dilaksanakan tepat saat matahari terbit.
Terkait dengan pengertian Sholat Syuruq ini, Kitab Asna al Matholib pun menjelaskan demikian. Untuk ini, kapan waktu pelaksanaan sholat yang juga disebut dengan sholat israq ini harus benar-benar dipahami. Tentang hal yang sudah dipaparkan di atas, teks kitab dalam Asna al Matholib adalah sebagai berikut:
قَالَ وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ عِنْدَ خُرُوجِ وَقْتِ الْكَرَاهَةِ قَالَ : وَهِيَ صَلَاةُ الْإِشْرَاقِ الْمَذْكُورَةِ فِي قَوْله تَعَالَى { يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ } أَيْ يُصَلِّينَ وَجَعَلَهَا غَيْرَ الضُّحَى ، لَكِنْ ذَكَرَ الْحَاكِمُ فِي مُسْتَدْرَكِهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ صَلَاةً الْإِشْرَاقِ هِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ ، وَهِيَ صَلَاةُ الضُّحَى وَسُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِخَبَرِ { لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إلَّا أَوَّابٌ ، وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ } رَوَاهُ الْحَاكِمُ
Hukum Sholat Syuruq
Terlepas dari perbedaan pendapat ulama terkait pengertian Sholat Syuruq, hukum sholat ini adalah sunnah. Jika Anda mengikuti pendapat ulama yang menyebut Sholat Syuruq adalah sholat dhuha, maka Anda akan mendapat kesunnahan sholat dhuha.
Jika Anda mengikuti pendapat ulama yang menyebut Sholat Syuruq tidak sholat dhuha, maka Anda pun akan mendapat kesunnahan dari sholat yang Anda lakukan.
Untuk itu, sebaiknya yang menjadi titik tekan bukan tentang bagaimana pengertian Sholat Syuruq, tetapi lebih pada memahami kapan waktu pelaksanaan sholat tersebut. Jangan sampai dipahami Sholat Syuruq adalah sholat yang dilaksanakan pada saat matahari terbit.
Jika sampai pemahaman ini keliru, imbasnya, Anda akan jatuh pada perkara makruh. Sebab sholat pada saat matahari mulai terbit hingga matahari tampak sempurna adalah makruh. Begitu juga dengan sholat ketika matahari terbit sempurna hingga matahari berdiri lebih tinggi, sama makruhnya. Hukum makruh tersebut bahkan ada yang menyebut dengan makruh tahrim, artinya kadar makruhnya sudah sangat dekat dengan hukum haram.
Syarat Sholat Syuruq
Syarat melaksanakan Sholat Syuruq tidak ubahnya dengan sholat sunnah pada umumnya. Terdapat syarat tertentu sebelum melaksanakan sholat. Orang yang melaksanakan sholat sebagimana sudah menjadi kewajiban dalam rukun Islam juga memiliki ketentuan tersendiri. Selain itu, rukun sholat yang dikerjakan pada sholat-sholat semacamnya juga harus dilakukan pada Sholat Syuruq.
Syarat Wajib Pelaksana Sholat Syuruq
Dalam kajian ilmu Fiqih bab sholat, selalu dijelaskan, syarat serta rukun sholat. Syarat sholat tidak hanya satu, tetapi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama disebut dengan syarat wajib sholat, sedang bagian kedua disebut syarat sah sholat.
Syarat wajib sholat apa saja? Berikut ini rinciannya.
- Orang Islam wajib sholat. Orang non Muslim, tentu saja tidak memiliki kewajiban melaksanakan sholat. Berbeda dengan orang murtad yang tetap memiliki kewajiban sholat.
- Balligh merupakan batas seseorang memiliki kewajiban sholat. Balligh sendiri bisa dilihat dari tanda-tanda yang muncul, atau dari usia seseorang. Dilihat dari usia, seseorang dikatakan balligh bila sudah berumur 9 tahun bagi perempuan dan 15 tahun bagi laki-laki. Dilihat dari tanda, seseorang disebut balligh bila sudah haid bagi perempuan, dan sudah mengeluarkan mani bagi laki-laki.
- Syarat wajib ini menjadi batas antara seseorang yang memiliki kesadaran dan tidak. Pasalnya, seseorang yang gila dalam arti yang sebenarnya, atau terserang epilepi, atau mabuk, tidak memiliki kewajiban untuk sholat.
- Bersih dari haid dan nifas. Perempuan yang tengah haid tidak berkewajiban melaksanakan Demikian juga dengan perempuan yang tengah nifas. Namun, perempuan perlu berhati-hati benar terkait status darah yang keluar dari dirinya. Jangan sampai darah istihadloh dihukumi dengan haid atau bahkan nifas.
- Ajaran Islam telah sampai pada diri si orang yang akan melaksanakan sholat. Artinya, begitu ajaran islam disampaikan pada seseorang, secara langsung seseorang sudah memiliki kewajiban untuk sholat. Kecuali memang, orang tersebut berada di daerah yang terisolir dan sama sekali tidak memungkinkan untuk belajar tentang Islam dan sholat.
- Bisa mendengar dan melihat, atau salah satu keduanya. Mata dan telinga adalah jalur sampainya satu pesan kepada seseorang. Dengan dua jalan tersebut, seseorang bisa belajar tentang Islam. Oleh sebab itu, seseorang yang indra penglihatan dan pendengarannya tidak berfungsi sejak lahir, tidak memiliki kewajiban untuk sholat.
Syarat Sah Sholat Syuruq
Setelah seseorang memenuhi syarat di atas, seseorang memiliki kewajiban untuk sholat. Selanjutnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk keabsahan sholat yang dilakukannya. Syaratnya tersebut adalah:
- Suci dari hadats. Hadats tersebut bisa hadits kecil yang mewajibkan seseorang untuk wudlu terlebih dahulu, atau hadats besar yang mewajibkan mandi besar.
- Baik badan, pakaian yang digunakan, atau tempat untuk melakukan sholat, semuanya suci. Suci yang dimaksud di sini adalah suci dari najis alias tidak terkena najis. Cara penyucian najis bisa dipelajari pada referensi terkait bersuci dari najis.
- Menutup aurat. Aurat untuk laki-laki adalah apa yang ada di antara pusar dan lututnya. Aurat untuk perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan bagian dalam. Dalam sholat, bagian tubuh yang disebut aurat tersebut harus tertutup seluruhnya.
- Sudah masuk waktu sholat. Dalam hal ini, bisa sudah sangat yakin waktu sholat tertentu sudah tiba, atau hanya menyangka waktu sholat tertentu sudah sampai.
- Menghadap kiblat atau menghadap ke arah ka’bah.
- Mengetahui cara melaksanakan sholat. Karena itu, seseorang yang memiliki kewajiban sholat harus belajar sholat. Sebab, belajar ilmu sholat adalah bagian dari syarat sholat bisa sah.
Rukun dan Tata Cara Sholat Syuruq
Rukun atau tata cara Sholat Syuruq tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan sholat yang lain. Namun tentu, pada niat sholat lah sholat tersebut memiliki kekhususan. Lain itu, baik gerakan dan caranya adalah sama.
Total rukun sholat ini adalah 13 seperti yang banyak disebutkan kitab-kitab Fiqih dalam bab sholat. Terkait dengan sunnah-sunnah sholat yang harus dilakukan, sebaiknya juga tidak ditinggalkan ketika tengah melaksanakan Sholat Syuruq ini. Perhatikan baik-baik sunnah ab’adl dan haiat yang ada di dalam sholat.
Lalu bagaimana cara pelaksanaan Sholat Syuruq? Secara umum, sholat selalu diawali dengan niat, demikian juga dengan Sholat Syuruq. Niat dalam Sholat Syuruq adalah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Selanjutnya, rukun sholat yang lain dilakukan secara berurutan hingga genap dua rakaat. Setelah itu, barulah Sholat Syuruq ditutup dengan salam. Hal ini tentu terlihat sangat mudah. Lebih-lebih bagi seorang muslim yang sudah terbiasa melaksanakan sholat.
Dan sekali lagi, yang justru perlu diperhatikan adalah waktu. Jangan sampai melaksanakan Sholat Syuruq pada waktu yang dimakruhkan untuk sholat. Dalam sebuah referensi dijelaskan, waktu Sholat Syuruq adalah waktu dluha yang paling awal. Itu adalah waktu pada kisaran 15 menit hingga 20 menit setelah matahari terbit.
Demikian ulasan lengkap yang dapat kami sajikan kepada segenap pembaca tentang pengertian Sholat Syuruq, hukum, syarat, rukun, dan tata cara melaksannya. Semoga saja melalui artikel ini bisa bermanfaat atas materi yang dibutuhkan. Salam.