Pengertian Shalat Witir, Hukum, Tata Cara, dan Manfaatnya

Diposting pada

Shalat Witir Adalah

Banyak orang memahami Sholat Witir adalah sholat yang berkaitan dengan Bulan Ramadhan. Pasalnya, sholat tersebut sering dilakukan sebagai penutup Sholat Tarawih. Apakah pemahaman semacam itu sudah benar? Simak terlebih dahulu ulasan tentangShalat Witir.

Shalat Witir

Shalat witir adalah satu-satunya sholat sunnah yang memiliki rokaat ganjil. Anda tidak akan menemukan sholat sunnah yang memiliki rokaat ganjil kecuali sholat sunnah witir. Sebab, rata-rata sholat dilakukan dengan jumlah rokaat genap atau kelipatan dua.

Selain Sholat Witir, sebenarnya ada juga sholat yang memiliki rokaat ganjil, tetapi sholat tersebut adalah Sholat Fardhu, bukan sholat sunnah. Itupun dilaksanakan dengan tiga rokaat satu salaman. Berbeda dengan Sholat Witir yang bisa dikerjakan dengan dua kali salaman jika dilaksanakan dengan tiga rakaat.

Dalam hadits, Nabi mendefinisikan Sholat Witir hanya dengan redaksi yang pendek. Nabi menyampaikan, Sholat Witir adalah sholat satu rakaat di akhir malam. Bunyi hadits tersebut adalah seperti yang ditulis di dalam Shohih Muslim.

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِى التَّيَّاحِ قَالَ حَدَّثَنِى أَبُو مِجْلَزٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

 « الْوِتْرُ رَكْعَةٌ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ ».

Hukum Shalat Witir

Hukum melaksanakan Sholat Witir bukan hanya sunnah biasa, melainkan sunnah muakkad. Sunnah muakkad sendiri adalah pekerjaan sunnah yang sangat dianjurkan. Salah satu hadits yang berisi perintah Nabi untuk melaksanakan Sholat Witir adalah hadits yang terdapat dalam Shohih Muslim berikut ini.

وَحَدَّثَنِى إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنِى عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ شَيْبَانَ عَنْ يَحْيَى قَالَ أَخْبَرَنِى أَبُو نَضْرَةَ الْعَوَقِىُّ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ أَخْبَرَهُمْ أَنَّهُمْ سَأَلُوا النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم-

عَنِ الْوِتْرِ فَقَالَ « أَوْتِرُوا قَبْلَ الصُّبْحِ ».

Selain hadits di atas, cukup banyak hadits-hadits lain yang menceritakan Nabi ketika melaksanakan Sholat Witir. Sebagian hadits tersebut akan disebutkan di bagian bawah artikel ini. Dan dengan begitu, tentu menjadi cukup bagi siapa pun untuk menjadi dalil hadits ini sebagai dasar untuk giat melaksanakan Sholat Witir.

Tata Cara Shalat Witir

Terkait tata cara Sholat Witir, hal pertama yang perlu dibahas adalah kapan waktu Sholat Witir. Baru kemudian, membahas tentang rakaat, dan niat Sholat Witir itu sendiri.

  • Waktu untuk melaksanakan Sholat Witir

Sholat Witir dikerjakan pada malam hari. Ini seperti pengertian atau definisi Sholat Witir dalam hadits yang ditulis di atas, bahwa sholat yang memiliki rokaat ganjil ini dilakukan di akhir malam. Namun begitu, perlu dicatat, bahwa tafsir akhir malam bukan lah penghujung malam, melainkan malam itu sendiri.

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَوْصَانِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْوِتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ

Dan,

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ سِيرِينَ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عُمَرَ أَرَأَيْتَ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ أُطِيلُ فِيهِمَا الْقِرَاءَةَ فَقَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَيُوتِرُ بِرَكْعَةٍ وَيُصَلِّي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ وَكَأَنَّ الْأَذَانَ بِأُذُنَيْهِ قَالَ حَمَّادٌ أَيْ سُرْعَةً

Dan,

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

Tiga keterangan yang diambil dari Shohih Bukhari tersebut kiranya cukup menunjukkan, kapan waktu pelaksanaan Sholat Witir. Keterangan yang pertama, Sholat Witir bisa dilakukan sebelum tidur. Keterangan kedua, Sholat Witir dilakukan benar-benar di ujung malam.

Dalam keterangan tersebut, setelah Nabi melaksanakan Sholat Witir, Nabi melaksanakan Sholat Sunnah Qobliyah Subuh. Dan keterangan ketiga, Sholat Witir dilaksanakan sebagai penutup Sholat Malam.

Sebagai tambahan, mungkin ada pertanyaan tentang apakah boleh melaksanakan Sholat Witir pada siang hari. Kasusnya, seseorang tertinggal melaksanakan Sholat Witir, kemudian dia ingin mengganti Sholat Witir tersebut setelah masuk waktu subuh. Nah, bolehkan yang demikian?

Kasus ini tentu menarik. Satu, karena ini tidak lumrah. Dua, karena hal yang demikian mungkin saja pernah Anda alami. Ulama berbeda pendapat terkait boleh atau tidak melaksanakan Sholat Witir setelah masuk waktu subuh. Abu Yusuf, murid Abu Hanifah, berpendapat tidak boleh melaksanakan Sholat Witir setelah masuk waktu subuh.

Pendapat berbeda dikemukakan oleh Imam Syafi’i dan Imam Madzhab lain. Menurut Imam Syafii, melaksanakan Sholat Witir yang demikian tetap boleh. Namun ada syarat tertentu untuk itu. Syaratnya adalah harus dilaksanakan sebelum Sholat Subuh.

Meski begitu, Ibnu Rusydi berpendapat, Sholat Witir yang dilakukan tidak pada malam hari merupakan Sholat Witir qodho.

Lain itu, ada juga pendapat yang mengatakan, setelah sholat subuh pun, Sholat Witir masih boleh dilaksanakan. Bahkan ketika matahari sudah terbit, ada ulama yang memperbolehkan melaksanakan Sholat Witir. Tetapi, ulama yang benar-benar menetapi Sholat Witir sebagai sholat malam tetap mengharuskan Sholat Witir dilaksanakan pada malam hari. Jika seseorang tertinggal melaksanakan Sholat Witir, maka sholat tersebut diganti pada malam yang lain.

  • Rakaat Sholat Witir

Lantas, berapakah jumlah rakaat Sholat Witir? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Jumlah rakaat Sholat Witir adalah ganjil. Bisa satu, bisa tiga, bisa lima, atau seterusnya. Namun, jumlah pastinya, terdapat berbedaan pendapat di sini.

Satu-satunya imam yang memperbolehkan Sholat Witir hanya dengan satu rokaat saja adalah Imam Syafii. Pendapat inilah yang menjadi pegangan bagi orang yang melaksanakan Sholat Witir hanya dengan satu rakaat saja.

  • Niat Sholat Witir

Jika Anda melaksanakan Sholat Witir tiga rokaat, maka niat sholat yang pertama adalah niat Sholat Witir dua rakaat. Lalu, niat sholat yang kedua adalah niat Sholat Witir satu rokaat. Berturut-turut, bunyi niatnya adalah sebagai berikut ini:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لله تَعَالَى

  • Bacaan Surat dalam Sholat Witir dan Doa Setelah Sholat

Sebenarnya, surat apapun boleh dibaca di dalam Sholat Witir. Namun yang diutamakan adalah Surat al A’la, Al Kafirun dan Al Ikhlas. Hal itu berdasar hadits Ubay bin Ka’ab yang diriwayatkan dengan sanad yang shohih. Bunyi hadits tersebut adalah seperti yang dinukil dari Ihya’ Ulumiddin:

قال أنس بن مالك ” كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يوتر بعد العشاء بثلاث ركعات، يقرأ في الأولى سبح اسم ربك الأعلى وفي الثانية قل يا أيها الكافرون وفي الثالثة قل هو الله أحد

Setelah melaksanakan Sholat Witir, biasanya yang dibaca adalah:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Bacaan tersebut dibaca sebanyak tiga kali. Bacaan tersebut juga menjadi bacaan khusus yang menjadi wirid setelah melaksanakan Sholat Witir.

Manfaat Shalat Witir

Banyak hadits yang membahas tentang Sholat Witir, tetapi tidak banyak yang menyebut dan membahas apa manfaat Sholat Witir secara khusus. Namun begitu, jika mengacu pada manfaat sholat dari segi kesehatan, tentu akan banyak literatur yang membahas hal itu. Dan tentu saja, manfaat tersebut juga akan didapat dengan melaksanakan Sholat Witir.

Tentang fadlilah khusus Sholat Witir, hadits yang relevan adalah hadits dari shohih muslim. Bunyi hadits tersebut adalah:

حَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ وَعَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ». وَزَادَ هَمَّامٌ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-

« إِنَّهُ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ ».

Dalam hadits tersebut, Nabi menyampaikan bahwa orang yang melaksanakan Sholat Witir dimasukkan ke dalam surga. Alasannya, Allah adalah ganjil. Allah menyukai yang ganjil. Dan salah satu yang ganjil tersebut adalah sholat ganjil atau Sholat Witir.

Kiranya satu hadits itu saja sudah cukup untuk menjadi motivasi melaksanakan Sholat Witir. Tambahan, yang perlu diingat adalah, bagaimana Nabi menyarankan untuk melaksanakan sholat ganjil ini.

Bagaimana? Paham, bukan, sekarang? Sholat Witir tidak hanya berkaitan dengan Bulan Ramadhan, tetapi berkaitan dengan seluruh bulan yang ada selama setahun penuh. Dan kiranya cukup demikian. Semoga ulasan tentang pengertian Shalat Witir, hukum, tata cara, dan manfaatnya bisa bermanfaat. Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *