Dalam banyak daerah, Asmaul Husna sering dibaca terutama untuk istighotsah atau penutup setelah membaca wirid ba’da sholat. Dan tentang apa sebenarnya pengertian Asmaul Husna, macam, dan contohnya, berikut bisa Anda baca penjelasannya.
Asmaul Husna
Jika menilik arti Asmaul Husna secara bahasa, akan didapat arti ‘nama-nama yang bagus’. Asma berarti ‘nama’ dalam bentuk jamak. Sedang Husna adalah kata sifat yang berarti bagus atau baik. Maka demikianlah hasil akhir dari penterjemahan asmaul husna, nama-nama yang bagus atau indah.
Macam dan Arti Asmaul Husna
Ada banyak perbedaan tentang berapa jumlah Asmaul Husna. Ada yang mengatakan jumlahnya ada 100. Ada yang mengatakan jumlahnya ada 4000. Namun itu tadi, jumlah yang paling masyhur adalah 99. Selanjutnya, tentang seluruh Asmaul Husna akan disebutkan dalam sub bab di bawah.
Rahman (الرحمن) dan Rohim (الرحيم)
Artinya adalah Allah memiliki kasih sayang kepada seluruh makhluk. Lalu apa perbedaannya. Rahman adalah kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk di dunia dan akhirat. Rohim adalah kasih sayang Allah yang hanya diperuntukkan untuk orang beriman di akhirat kelak.
Malik (الملك)
Asma ini merupakan kiasan atau bahasa puitis bahwa Allah memiliki kekuasaan. Secara arti, Malik berarti merajai.
Quddus (القدوس)
Allah bersih dari hal-hal atau sifat kekurangan yang dimiliki oleh apapun selain Allah. Secara arti, Quddus adalah suci atau bersih.
Salam (السلام)
Makna Salam kembali pada sifat rububiyyah Allah. Terdapat perbedaan pendapat ulama dalam mengartikan Salam. Ada yang mengartikan dengan Dzat yang memberi keselamatan bagi orang mukmin, ada yang mengartikan keselamatan dari sifat kekurangan, sama dengan Quddus.
Mukmin (المؤمن)
Asma ini berarti membenarkan, berkaitan dengan keimanan. Namun ada juga yang mengartikan Mukmin dengan Dzat yang memberi rasa aman.
Muhaimin (المهيمن)
Maknanya adalah teman yang menjaga. Tapi ada yang mengatakan maknanya sama dengan Mukmin.
‘Aziz (الغزيز)
Artinya, kemuliaan Allah mengalahkan kemulian yang lain.
Jabbar (الجبار)
Asma ini berkaitan dengan wujud Allah. Artinya, Allah memiliki kekuasaan. Tapi ada juga yang mengartikan Allah mencukupi seluruh urusan makhluk.
Mutakabbir (المتكبّر)
Asma ini berarti sifat keagungan Allah.
Kholiq (الخالق)
Artinya, Allah mencipta segala.
Bari’ (البارئ) dan Mushowwir (المصوّر)
Bari adalah membebaskan makhluk, sedang Mushowwir adalah menciptakan rupa atau wujud makhluk.
Ghoffar (الغفّار)
Artinya Allah sangat pengampun. Merupakan bentuk mubalaghoh.
Qohhar (القهّار)
Artinya, Allah sangat memaksa sebab kekuasaan yang dimiliki-Nya.
Wahhab (الوهّاب)
Artinya Allah pemberi
Rozzaq (الرزّاق)
Ini adalah makna mubalaghoh dari pemberi. Artinya, Allah sangat pemberi.
Fattah (الفتّاح)
Artinya, Allah yang memutuskan sebuah perkara.
‘Alim (العليم)
Artinya, Allah selalu tahu.
Qobid (القابض) dan Basith (الباسط)
Qobid berarti Allah yang menggenggam ruh ketika makhluk meninggal. Basith berarti Allah meletakkan ruh pada jasad saat makhluk dihidupkan.
Khofidl (الخافض) dan Rofi’ (الرافع)
Khofid artinya menghinakan. Rofi’ artinya meninggikan. Allah menghinakan siapa yang dikehendaki dengan membiarkannya mengikuti hawa nafsu. Allah juga meninggikan derajat seseorang dengan kebaikan agamanya.
Mu’iz (المعزّ) dan Mudzil (المذلّ)
Mu’iz artinya Allah yang memuliakan hambanya di dunia dan akhirat. Mudzil artinya Allah yang menghinakan hambanya. Ini seperti ayat 26 surat ali imran:
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ
Sami’ (السميع) dan Bashir (البصير)
Keduanya adalah penguat atas sifat علم. Sami’ artinya mendengar. Bashir artinya melihat.
Hakam (الحكم) dan ‘Adl (العدل)
Hakam artinya memutuskan atau menentukan. ‘Adl artinya melakukan sesuatu yang baik dan benar.
Lathif (اللطيف)
Ini bisa berarti mahir atau pandai membuat sesuatu, bisa berarti mengetahui segala sesuatu.
Khobir (الخبير)
Maknya, mengetahui segala sesuatu.
Halim (الحليم)
Artinya, Allah mengakhirkan hukuman bagi orang yang berdosa.
‘Adhim (العظيم)
Artinya, Allah memiliki sifat paling agung.
Ghofur (الغفور) dan Syakur (الشكور)
Ghofur artinya memberi ampunan, sedang syakur berarti yang bersyukur.
‘Aliy (العليّ) dan Kabir (الكبير)
Dua asma ini adalah bagian dari sifat kesempurnaan Allah. Makna keduanya adalah Allah maha sempurna.
Hafidz (الحفيظ)
Artinya Allah menjaga hambanya dalam segala keadaan. Allah juga menjaga langit, bumi, dan alam semesta.
Muqit (المقيت)
Asma ini bisa berarti Kuasa, bisa berarti menjaga.
Hasib (الحسيب)
Makna asma ini ada dua. Bisa berarti menghitung atau memperhitungkan, bisa berarti mencukupi.
Jalil (الجليل)
Jalil bisa bermakna luhur atau agung.
Karim (الكريم)
Karim berarti mulia, menafikan sifat kekurangan.
Roqib (الرقيب)
Maknya menjaga, sesuai dengan ayat 18 Surat Qof:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Mujib (المجيب)
Artinya, mengabulkan doa orang yang berdoa, serta menghilangkan keburukan bagi orang yang mendekat.
Wasi’ (الواسع)
Artinya mengetahui, seperti doa hamba dalam ayat 8 Surat Ghofir :
وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا.
Hakim (الحكيم)
Artinya, tidak membutuhkan ganti rugi atau pengembalian.
Wadud (الودود)
Artinya mengasihi orang mukmin dan selain mukmin.
Majid (المجيد)
Majid bisa bermakna Jalil atau Qodir, yaitu mulia.
Ba’its (الباعث)
Artinya membangkitkan orang yang telah mati besok pada Hari Kiamat.
Syahid (الشهيد)
Syahid bisa berarti hadir, bisa juga berarti mengetahui.
Haqq (الحقّ)
Haqq berarti maujud atau berwujud.
Wakil (الوكيل) dan Qowiy (القويّ)
Wakil berarti, tempat memasrahkan segala urusan. Qowiy artinya mampu menjadi tempat berpasrah dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Matin (المتين)
Matin sama makna dengan Qowiy, kuasa atau kuat.
Waliy (الوليّ)
Artinya, mengurus segala amal ibadah yang dilakukan makhluk.
Hamid (الحميد)
Artinya yang memuji dirinya sendiri, juga yang memuji makhluk.
Muhshi (المحصي)
Artinya, mengetahui dengan baik segala macam pengetahuan.
Mubdi’ (المبدئ) dan Mu’id (المعيد)
Mubdi’ artinya menciptakan atau menumbuhkan, sedang Mu’id artinya menjadikannya kembali seperti semula setelah dibinasakan atau dirusakkan.
Muhyi (المحي) dan Mumit (المميت)
Artinya yang menciptakan kehidupan pada hamba dan makhluk. Lalu Mumit bermakna yang menciptakan kematian.
Hayyu (الحيّ) dan Qoyyum (القيّوم)
Hayyu artinya yang hidup, sebagai syarat untuk bisa memiliki sifat mengetahui dan kuasa. Qoyyum sendiri bermakna mengatur urusan makhluk, imbas dari Allah mengetahui segala hal.
Wajid (الواجد) dan Majid (الماجد)
Keduanya memiliki arti kaya dan tidak membutuhkan apapun.
Wahid (الواحد) dan Ahad (الأحد)
Wahid artinya dzat Allah tidak terbagi-bagi, tidak ada yang menyerupai, dan tidak ada sekutu. Ahad artinya satu. Perbedaannya, wahid adalah pembuka bilangan atau ‘yang pertama, sedang ahad adalah menafikan berbilang.
Shomad (الصمد)
Artinya tetap atau abadi.
Qodir (القادر) dan Muqtadir (المقتدر)
Qodir adalah kuasa tanpa ada yang mampu mengalahkan, sedang Muqtadir adalah kuasa tanpa butuh pertolongan apapun.
Muqoddim (المقدم) dan Muakhir (المؤخر)
Muqoddim artinya tidak ada sesuatu pun yang mendahului, sedang Muakhir artinya tidak ada sesuatu pun yang lebih akhir dari Allah.
Awwal (الأوّل), Akhir (الأخر), Dhohir (الظاهر), dan Bathin (الباطن)
Awwal berarti tidak ada sesuatu sebelumnya. Akhir artinya pengetahuannya mencakup seluruh hal. Dhohir artinya tidak ada yang melebihi Allah. Bathin artinya tidak ada sesuatu selain Allah yang bisa menolong.
Wali (الوالي) dan Muta’ali (المتعالي)
Wali artinya yang mengurus segala hal. Muta’ali artinya suci dari sifat kekurangan dan sifat hawadits.
Barru (البرّ)
Artinya, banyak memiliki kebaikan, yang tidak putus belas kasihnya, yang tidak hilang pemberiannya.
Tawwab (التوّاب)
Artinya, yang menerima taubat.
Muntaqim (المنتقم)
Artinya membalas kekufuran dengan neraka.
‘Afuw (العفوّ)
Artinya, banyak memberi keutamaan.
Rouf (الرؤف)
Artinya berbelas kasih.
Malikul Mulki (مالك الملك)
Artinya, yang menguasai seluruh kerajaan.
Dzul Jalali Wal Ikrom (ذو الجلال والاكرام)
Artinya, yang memiliki sifat agung dan mulia.
Muqsithu (المقسط) dan Jami’ (الجامع)
Muqsith artinya adil, sedang Jami’ artinya memiliki seluruh sifat kesempurnaan.
Ghoniy (الغنيّ), Mughni (المغني), dan Mani’ (المانع)
Ghoniy berarti tidak membutuhkan apapun. Mughni artinya yang memberi kekayaan pada makhluk. Mani’ artinya tidak memberi sesuatu yang Allah tidak ingin memberinya.
Dlorru (الضارّ) dan Nafi’ (النافع)
Dlorru artinya memberi mudlorot pada musuh, sedang Nafi’ adalah menolong yang dikasihi.
Nur (النور)
Artinya, yang menjadi cahaya hati orang mukmin.
Hadi (الهادي)
Artinya, yang menunjukkan jalan kebenaran.
Badi’ (البديع)
Artinya yang mengindahkan bentuk makhluk.
Baqi (الباقي) dan Warits (الوارث)
Baqi artinya tidak pernah mati selamanya, sedang Warits artinya yang mengurus segala yang dimilikinya.
Rosyid (الرشيد)
Artinya, seluruh pekerjaannya tanpa cela.
Shobur (الصبور)
Artinya menjadikan sesuatu sesuai dengan waktunya.
Demikian pembahasan lengkap tentang pengertian asmaul husna, macam dan arti serta contohnya. Semoga melalui tulisan ini bisa memberi manfaat, terutama untuk kebaikan umat Islam yang ada di seluruh penjuru dunia. Trimakasih,