Pengertian Sholat Idul Fitri, Hukum, Syarat, Rukun, dan Tata Caranya

Diposting pada

Sholat Idul Fitri Adalah

Salah satu kondisi yang menjadi ditunggu pada moment Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman ialah untuk melaksanakan sholat, yang mana sholat dalam rukun Islam dengan tidak bisa dilaksanakan setiap hari itu adalah sholat Idul Fitri. Oleh karena itulah pada artikel ini mengulas tentag pengertian sholat idul fitri, hukum, syarat, rukun, dan tata caranya.

Sholat Idul Fitri

Jika diambil secara pengertian, Sholat Idul Fitri adalah sholat yang hanya dilaksanakan pada hari raya. Sehingga, sholat tersebut hanya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 1 Syawwal.

Sebenarnya, ada dua macam sholat id atau sholat hari raya. Yaitu;

  1. Sholat Idul Fitri
  2. Sholat Idul Adha.

Keduanya memiliki persamaan dalam hal pelaksanaan. Tetapi, tanggal pelaksanaannya berbeda. Pada Sholat Idul Fitri, pelaksanaan hanya pada tanggal 1 syawwal. Sedang pada sholat idul adha, dilaksanakan tepat di tanggal 10 Bulan Dzulhijjah.

Salah satu hadits yang berkaitan dengan Sholat Idul Fitri, dan juga idul adha adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut dicantumkan dalam Kitab Shohih Muslim. Isinya tentang perintah bagi perempuan untuk keluar pada hari raya.

وَحَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِى الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ. قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ « لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا

Hukum Sholat Idul Fitri

Mengutip Fiqh Wadlih karya Syekh Mahmud Yunus, hukum sholat hari raya adalah sunnah muakkad. Hukum sunnah muakkad untuk Sholat Idul Fitri ini juga menjadi pendapat ulama madzhab Syafii serta madzhab Maliki. Bahkan ada juga yang menghukumi Sholat Idul Fitri dengan fardlu ‘Ain bagi laki-laki. Ini menurut pendapat Madzhab Hanafi.

Pertanyaannya, apakah hukum sunnah muakkad ini hanya berlaku untuk laki-laki atau bagaimana? Jawabannya, tidak. Sebab, syariat tentang Sholat Idul Fitri ini terlaku untuk semua umat Islam. Orang yang dalam perjalanan, apalagi orang yang tengah mukim, disyariatkan untuk melaksanakan sholat sunnah ini. Bahkan dulu, ketika masih ada budak, sholat ini juga disyariatkan untuk mereka.

Syariat tentang Sholat Idul Fitri ini juga tidak membedakan jenis kelamin. Baik perempuan atau laki-laki, baik yang cantik atau jelek, yang tampan atau tidak, sama-sama disyariatkan untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Ini tentu berbeda dengan sholat jumat yang dimakruhkan bagi perempuan muda yang masih cantik.

Syarat Sholat Idul Fitri

Sejauh ini, ketika membicarakan syarat dalam sholat, baik itu sholat sunnah atau sholat fardlu, syarat yang terlaku adalah sama. Jika pun ada, tentu itu adalah syarat tambahan. Sholat qoshor misalnya, atau sholat jamak, mensyaratkan jauh perjalanan yang akan ditempuh harus sekian kilometer. Ada juga syarat lain terkait jenis perjalanan yang memperbolehkan sholat jamak.

Menariknya, Sholat Idul Fitri tidak memiliki syarat-syarat khusus. Karena itu, syarat sahnya adalah sebagai berikut:

  • Bebas dari hadats, baik berupa hadats kecil atau hadats besar. Pengertian hadats kecil adalah hal yang mewajibkan seseorang untuk mengambil wudhu. Pengertian hadats besar adalah hadats yang mewajibkan seseorang untuk mandi besar.
  • Bebas dari najis, baik badan, baju, atau tempat yang digunakan. Terkait jenis najis, serta bagaimana mensucikannya, lebih jelas jika dibaca dan dipelajari pada referensi khusus tentang najis. Sebab, ada beberapa jenis najis yang memiliki cara berbeda untuk mensucikannya.
  • Aurat tubuh tertutup. Aurat tubuh dalam hal ini adalah hal yang ada di lutut dan pusar bagi laki-laki, serta seluruh tubuh bagi perempuan. Hanya saja, wajah dan telapak tangan bagian dalam tidak termasuk dalam aurat perempuan.
  • Telah masuk waktu sholat. Memang, beberapa sholat sunnah tidak memiliki waktu khusus dan bisa dilakukan di sembarang waktu. Tetapi ada juga sholat sunnah yang hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu. Dan salah satu sholat yang memiliki waktu tertentu tersebut adalah Sholat Idul Fitri ini.
  • Menghadap ke arah ka’bah. Arah ka’bah biasanya ditentukan dengan menggunakan kompas. Alat-alat modern lain juga kadang digunakan. Termasuk menggunakan perangkat aplikasi smartphone dan lain-lain.
  • Tahu cara sholat. Ini adalah pengetahuan dasar sebelum melaksanakan sholat. Melakukan apapun tentu butuh pengetahuan tertentu untuk melaksanakannya. Demikian juga dengan sholat. Dalam sholat ada syarat dan rukun. Ada juga hal-hal yang membatalkan sholat tersebut. Pengetahuan tentang najis dan cara mensucikannya juga diperlukan dalam hal ini.

Rukun dan Tata Cara Sholat Idul Fitri

Secara garis besar, rukun sholat yang ada di dalam Sholat Idul Fitri tidak berbeda dengan sholat pada umumnya. Jumlah rukunnya pun sama. Hanya saja, ada beberapa hal yang membedakan Sholat Idul Fitri ini dengan sholat sunnah yang lain. Hal pertama yang membedakan adalah urusan niat tentu. Hal lainnya akan dibahas secara urut di bawah ini.

Niat Sholat Idul Fitri

Umumnya Sholat Idul Fitri dilaksanakan secara berjamaah. Berikut ini adalah niat melaksanakan Sholat Idul Fitri secara berjamaah. Niat yang pertama adalah niat untuk Imam Sholat Idul Fitri, sedang niat yang kedua adalah untuk makmumnya.

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Sholat Idul Fitri tidak Harus Berjamaah

Meskipun secara umum Sholat Idul Fitri dilaksanakan dengan berjamaah, tetapi sholat tersebut juga bisa dilaksanakan dengan sendiri-sendiri.

Dengan begitulah, jika Anda tengah berada dalam perjalanan, Anda tetap disunnahkan untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Pendapat tersebut adalah pendapat yang disampaikan oleh Imam Syafi’i sebagimana dalam kajian Kitab Iqna’.

ويصلي العيدان في الحضر والسفر جماعة وفرادى

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri bisa dimulai ketika matahari terbit. Bahkan ketika matahari masih muncul sebagian dan belum sempurna benar, sholat sunnah yang dilaksanakan satu tahun sekali ini boleh dilakukan. Namun demikian, disunnahkan menunggu hingga masuk waktu dhuha.

Sebab, batas akhir pelaksanaan Sholat Idul Fitri adalah hingga matahari condong ke barat, atau masuk waktu dhuhur.

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri terdiri dari dua rokaat saja. Sholat dilaksanakan seperti sholat pada umumnya. Namun, setelah takbirotul ihram dan membaca iftitah, disunnahkan untuk melakukan takbir seperti ketika takbirotul ihram sebanyak 7 kali. Ini pada rakaat yang awal. Baru setelah itu membaca fatihah seperti sholat pada umumnya.

Setelah bacaan takbir tersebut, Anda tidak diam, tetapi disunnahkan untuk membaca tasbih. Kalimat tasbih yang bisa dibaca adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Jika pada rokaat pertama, disunnahkan melakukan takbir sebanyak 7 kali, pada rokaat kedua disunnahkan takbir sebanyak 5 kali. Cara takbirnya sama. Demikian juga bacaan tasbih yang mengikuti takbir tersebut. Setelah itu, sholat dilanjutkan sebagaimana sholat pada umumnya hingga selesai.

Setelah sholat, disunnahkan lagi untuk khotbah layaknya khotbah jumat. Khotbah yang dilakukan setelah Sholat Idul Fitri ada dua. Khotbah pertama diawali takbir yang diulang 9 kali. Khutbah kedua diawali dengan takbir takbir yang diulang 7 kali.

Sunnah Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri, disunnahkan untuk makan dan minum terlebih dahulu.  Bahkan dalam Kitab Majmu’, makruh hukumnya jika tidak makan dan minum terlebih dahulu.

Disunnahkan juga sejak tenggelamnya matahari dan masuk malam hari raya, untuk membaca takbir. Kesunnahan itu berakhir hingga imam berdiri untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri. Tetapi, bacaan takbir itu juga tetap sunnah dibaca setelah melaksanakan sholat fardlu. Bacaan takbirnya adalah:

لله اكبر- الله اكبر- الله اكبر لااله الاالله والله اكبرالله اكبر ولله الحمد

اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Demikian ulasan tentang lengkap yang bisa kami berikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian Sholat Idul Fitri, hukum, syarat, rukun, dan tata cara melaksanakannya. Semoga saja artikel ini bisa memberikan referensi. Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *